watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

PELUKAN HANGAT MERTUAKU

Ini adalah salah satu pengalaman nyata dari
kehidupan sex-ku selama ini. Aku Roni, 32 tahun.
Menikah, punya 2 anak. Istriku sangat cantik.
Banyak yang bilang mirip bintang sinetron
ternama saat ini. Kami tinggal di Bandung. Yang
akan aku ceritakan adalah hubunganku dengan
mertua aku sendiri.
Mertua aku tinggal di kota P, masih wilayah Jawa
Barat. Suatu waktu aku ada tugas kerja ke kota P
tersebut. Aku pergi naik motor. Sesampainya di
kota P, aku langsung menyelesaikan tugas dari
kantor. Setelah selesai, aku sengaja singgah dulu
ke rumah mertua untuk istirahat. Sesampai di
rumah, mertua perempuanku datang
menyambut.
“Kok sendirian Roni? Mana anak istrimu?” tanya
mertuaku.
“Saya ada tugas kantor disini, Ma. Jadi mereka
tidak saya ajak. Lagian saya cuma sebentar kok,
Ma. Hanya mau numpang mandi dan istirahat
sebentar,” jawabku.
“O begitu.. Akan mama siapkan makanan buat
kamu,” ujar mertuaku.
Lalu aku mandi. Setelah itu aku segera ke meja
makan karena sudah sangat lapar.
“Papa mana, Ma?” tanyaku.
“Papa lagi ke rumah temannya ngurusin
obyekan,” jawan mertuaku.
“Kamu mau pulang jam berapa, Roni?” tanya
mertuaku.
“Agak sorean, Ma. Saya akan tidur sebentar.
Badan pegal hampir 3 jam naik motor dari
Bandung,” kataku.
“Kalau begitu ganti baju dulu dong. Nanti kusut
kemeja kamu,” ujar mertuaku sambil bangkit
menuju kamarnya. Lalu dia datang lagi
membawa kaos dan kain sarung.
“Ini punya Papa, pakailah nanti,” kata mertuaku.
“Iya, Ma,” kataku sambil terus melanjutkan
makan.
Mertuaku berumur 42 tahun. Sangat cantik mirip
istriku. Badan ramping, buah dada besar walau
agak turun karena usia. Pantatnya sangat padat.
Setelah berganti pakaian, aku duduk di ruang
tamu sambil nonton TV.
“Loh katanya mau tidur?” tanya mertuaku sambil
duduk di kursi yang sama tapi agak berjauhan.
“Sebentar lagi. Ma. Masih kenyang,” ujarku. Lalu
kami nonton TV tanpa banyak bicara.
“Tahukah kamu, Roni.. Bahwa mama sangat
senang dengan kamu?” tanya mertuaku
kepadaku memecah kesunyian.
“Kenapa, Ma?” tanyaku.
“Dulu sejak pertama kali datang kesini mengantar
istrimu pulang, mama langsung suka kamu.
Ganteng, tinggi, sopan, dan ramah,” kata
mertuaku. Aku hanya tersenyum.
“Sekarang kamu sudah menikahi anak mama
dan sudah punya anak 2, tapi kamu tetap sama
seperti yang dulu..,” kata mertuaku lagi.
“Mama sangat sayang kamu, Roni,” kata
mertuaku lagi.
“Saya juga sayang mama,” ujarku.
“Ada satu hal yang ingin mama lakukan, tapi
tidak pernah berani karena takut jadi masalah..,”
kata mertuaku.
“Apa itu, Ma?” kataku.
“Mama ingin memeluk kamu walau sebentar..,”
ujar mertuaku sambil menatapku dengan mata
sejuk.
“Kenapa begitu, Ma?” tanyaku lagi.
“Karena dulu mama sangat suka kamu.
Sekarang ditambah lagi rasa sayang,” kata
mertuaku.
Aku tatap mata mertuaku. Kemudian aku
tersenyum.
“Saya yang akan peluk mama sebagai rasa
sayang saya ke mama,” ujarku sambil beringsut
mendekati mertuaku sampai badan kami
bersentuhan.
Kemudian aku peluk mertuaku erat.
Mertuakupun balas memeluk aku dengan erat
sepertinya tidak mau melepas lagi.
“Boleh mama cium kamu Roni? Sebagai tanda
sayang?” tanya mertuaku.
Aku agak kaget. Aku lepaskan pelukanku, lalu
tersenyum dan mengangguk. Mertuaku
tersenyum, lalu mencium pipi kiri, pipi kanan,
kening. Lalu.. Mertuaku menatap mataku sesaat
kemudian mengecup bibirku. Aku sangat kaget.
Tapi aku tetap diam, dan ada sedikit rasa senang
akan hal itu. Selang beberapa detik mertuaku
kembali mengecup bibirku.. Dan melumatnya
sambil merangkulkan tangannya ke pundakku.
Secara spontan aku membalas ciuman
mertuaku. Kami saling hisap, mainkan lidah..
Nafas mertuaku terdengar agak cepat. Tangan
mertuaku masuk ke dalam kain sarung, lalu
menyentuh kontolku dari luar CD. Tangannya
lalu mengusap pelan lalu mulai meremas
kontolku. Kontolku langsung tegang.
Tiba-tiba.. Kringg! Krinngg! Bunyi telepon
mengagetkan kami. Kami langsung memisahkan
diri. Mertuaku langsung bangkit menuju telepon.
Entah apa yang dibicarakan. Karena merasa agak
bersalah, aku segera masuk ke kamar, menutup
pintu, lalu merebahkan diri di kasur. Terbayang
terus peristiwa tadi berciuman dengan mama
mertua sambil merasakan nikmatnya diremas
kontol. Tiba-tiba terdengar pintu diketuk.
Kemudian pintu terbuka. Mertuaku masuk.
“Sudah mau tidur, Roni?” tanya mertuaku.
“Belum, Ma,” ujarku sambil bangkit lalu duduk di
tepi ranjang. Mertuaku juga ikut duduk di
sampingku.
“Kamu marah tidak atas kejadian tadi,” tanya
mertuaku sambil menatap mataku. Aku
tersenyum.
“Tidak, Ma. Justru saya senang karena ternyata
mama sangat sayang dengan saya,” jawabku.
Mertuaku tersenyum lalu memegang tanganku.
“Sebetulnya dari dulu mama memimpikan hal
seperti ini, Roni,” ujar mertuaku.
“Tapi karena istrimu dan papamu selalu ada, ya
mama hanya bisa menahan perasaan saja..,”
ujar mertuaku sambil mencium bibirku.
Akupun segera mebalas ciumannya. Dan
sekarang aku mulai berani. Tanganku mulai
meraba buah dada mertuaku dari luar dasternya.
Aku meremasnya perlahanan. Tangan
mertuakupun segera melepas kain sarung yang
aku pakai. Tangannya langsung meraba dan
meremas kontolku dari luar CD-ku. Kontolku
makin mengeras. Mertuaku merogoh kontolku
hingga berdiri tegak. Sambil tetap berciuman
tangannya terus mengocok dan meremas
kontolku. Akupun terus meremas buah dada
mertuaku. Tak lama, mertuaku bangkit lalu
melucuti semua pakaiannya. Akupun melakukan
hal yang sama. Mertuaku segera naik ke tempat
tidur, dan aku segera menaiki tubuhnya. Aku
kecup bibirnya.
“Mama senang kamu datang hari ini, Roni.. Lebih
senang lagi karena ternyata kamu bisa menerima
rasa sayang mama kepada kamu…” ujar
mertuaku sambil menciumku.
“Saya juga senang karena mama sangat
menyayangi saya. Saua akan menyayangi
mama…” kataku sambil memagut leher
mertuaku.
Mertuaku mendesah dan menggelinjang
merasakan desiran nikmat. Pagutanku kemudian
turun ke buahdada mertuaku. Kujilati dan gigit-
gigit kecil puting susu mertuaku sambil tangan
yang satu meremas buah dada yang lain.
“Ohh.. Mmhh.. Mmhh.. Ohh…” desah mertuaku
semakin merangsang gairahku.
Tapi ketika lidahku mulai turun ke perut, tiba-tiba
mertuaku memegang kepalaku.
“Jangan ke bawah, Roni.. Mama malu. Segera
masukkin saja.. Mama sudah tidak tahan…” ujar
mertuaku.
Aku tersenyum dan maklum karena mertuaku
termasuk orang yang konvensional dalam
masalah sex. Aku buka lebar paha mertuaku, lalu
aku arahkan kontolku ke memek mertua yang
sudah basah dan licin. Tangan mertuaku segera
memegang kontolku lalu mengarahkannya ke
lubang memeknya. Tak lama.. Bless.. Kontolku
langsung memompa memek mertuaku. Terasa
tidak seret, tapi masih enak rasanya menjepit
kontolku..
“Ohh.. Sshh.. Oh, Roni.. Mmhh…” desah
mertuku ketika aku memompa kontolku agak
cepat.
Mertuaku mengimbangi gerakanku dengan
goyangan pinggulnya. Tak lama, tiba-tiba
mertuaku bergetar lalu tubuhnya agak
mengejang.
“Oh, Roni.. Mama mau keluarr.. Mmhh…” jerit
kecil mertuaku.
“Terus setubuhi mama…” desahnya lagi.
Beberapa saat kemudian tubuh mertuaku
melemas. Dia telah mencapai orgasme.. Akupun
berhenti sejenak memompa kontolku tanpa
mencabutnya dari memek mertuaku. Memeknya
terasa makin licin oleh air maninya.
“Mama belum pernah merasakan nikmat seperti
ini, Roni,” ujar mertuaku sambil mengecup
bibirku.
“Terima kasih, Roni…” ujarnya lagi sambil
tersenyum. Akupun segera mengerakan
kontolku menyetubuhi lagi mertuaku.
“Boleh Roni minta sesuatu, Ma?” tanyaku sambil
terus memompa kontolku.
“Apa?” ujar mertuaku.
“Saya mau setubuhi mama dari belakang.
Boleh?” tanyaku. Mertuaku tersenyum.
“Boleh tapi mama tidak mau nungging. Mama
tengkurap saja ya?” ujar mertuaku.
“Iya, Ma,” ujarku sambil mencabut kontolku.
Mertuaku segera tengkurap sambil sedikit
melebarkan kakinya.
“Ayo, Roni,” ujar mertuaku.
Aku segera masukkan kontolku ke memek
mertuaku dari belakang. Terasa lebih nikmat
daripada masuk lewat depan. Mata mertuaku
terpejam, dan sesekali terdengar desahannya.
Akupun terus menikmati rasa nikmat sambil
terus memompa kontolku. Kemudian terasa ada
sesuatu rasa yang sangat kuat ingin keluar dari
kontolku. Kupercepat gerakanku menyetubuhi
mertuaku. Ketika hampir mencapai klimaks, aku
cabut kontolku, lalu.. Crott! Crott..! Crott! Air
maniku keluar banyak di punggung dan pantat
mertuaku.
“Ohh.. Enak, Ma…” kataku.
Kugesekkan kontolku ke belahan pantat
mertuaku. Selang beberapa menit setelah
kelelahan agak hilang, mertuaku berkata, ”
Tolong bersihkan punggung mama, Roni..”.
“Iya, Ma,” ujarku. Lalu aku bersihkan air maniku
di tubuh mertuaku.
Setelah berpakaian, lalu kami keluar kamar.
Terlihat wajah mertuaku sangat ceria. Menjelang
sore, mertua lelaki pulang. Aku dan mertua
perempuanku bertindak biasa seolah tidak
pernah terjadi apa-apa di antara kami.
Setelah makan malam, aku diminta mertua
perempuanku utnuk membawakan semua
piring kotor ke dapur. Aku menurut. Mertua lelaki
aku setelah makan malam langsung menuju
ruang televisi dan segera menonton acara
kesukaannya. Di dapur, mertuaku perempuanku
langsung menarik tanganku ke sudut dapur lalu
menciumku. Aku membalasnya sambil
tanganku langsung memegang
selangkangannya kemudian meraba memeknya.
“Nakal kamu. Tapi mama suka,” ujar mertuaku
sambil tersenyum.
“Nanti Papa kesini, Ma.. Udah, ah Roni takut,”
ujarku.
“Tidak akan kesini kok, Roni,” ujarnya.
“Sebelum kamu pulang, mama mau sekali lagi
bersetubuh dengan kamu disini…” ujar mertuaku
sambil tangannya segera meremas kontolku dari
luar celana.
“Saya juga mau, tapi jangan disini, Ma.. Bahaya,”
ujarku.
“Ayo dong, Roni.. Mama sudah tidak tahan,”
ujarnya lagi. Tangannya terus meremas
kontolku.
“Kita ke hotel yuk, Roni?” ajak mertuaku. Aku
mengangguk.
Kemudian dengan alasan akan ke rumah
temannya, mertuaku perempuanku meminta ijin
pergi diantar olehku.
“Jangan lama-lama ngobrol disana, Ma.. Si Roni
kan malam ini mau pulang. Kasihan nanti dia
capek,” ujar mertua lelaki.
“Iya dong, Pa…” ujar mertua perempuanku.
Kemudian kami naik motor segera pergi mencari
hotel. Setelah selesai registrasi, kami segera
masuk ke kamar. Tanpa banyak cakap,
mertuaku langsung memeluk dan menciumku
dengan liar. Aku balas ciumannya..
“Cepat kita lakukan, Roni.. Waktu kita hanya
sedikit,” ujar mertuaku sambil melucuti semua
pakaiannya.
Aku juga demikian. Mertuaku langsung naik ke
kasur, lalu aku menyusul. Tangan mertuaku
langsung menggenggam kontolku dan
diarahkan ke memeknya.
“Mama kok buru-buru sih?” tanyaku sambil
tersenyum ketika kontolku sudah masuk
memeknya. Lalu aku pompa kontolku perlahan
menikmati enaknya memek mertuaku.
“Habisnya mama sudah tidak tahan sejak tadi di
rumah, pengen merasakan kontol kamu lagi,”
kata mertuaku sambil menggoyang pinggulnya
mengimbangi gerakanku.
Selang beberapa belas menit tiba-tiba mertuaku
mendekap aku erat sambil mengerakkan
pinggulnya cepat. Kemudian.. “Ahh.. Mmhh..
Enak sayang…” desah mertuaku mencapai
puncak orgasmenya.
Badannya melemas. Aku terus memompa
kontolku lebih cepat. Terasa lebih nikmat. Sampai
beberapa lama kemudian aku tekan kontolku ke
lubang memek mertuaku dalam-dalam, dan..
Crott.. Crott.. Crott.. Air maniku keluar di dalam
memek mertuaku.
“Maaf, Ma.. Roni tidak bisa menahan.. Sehingga
keluar di dalam,” ujarku sambil memeluk tubuh
mertuaku.
“Tidak apa-apa, Roni,” jawab mertuaku.
“Mama sudah minum obat kok,” ujarnya lagi.
“Kalo mama berkunjung ke rumah kamu, bisa
tidak ya kita melakukan lagi?” tanya mertuaku.
“Bisa saja, Ma.. Kita jalan berdua saja dengan
alasan pergi kemana…” jawabku. Mertuaku
tersenyum.
“Kita pulang Roni,” ujar mertuaku.
Sesampai di rumah, aku langsung bersiap untuk
pulang ke Bandung. Ketika aku memanaskan
motorku, mertua perempuan mendekatiku.
Sementara mertua lelaki duduk di beranda.
“Hati-hati di jalan ya, Roni,” ujar mertuaku.
“Iya, Ma. Terima kasih,” ujarku sambil
tersenyum.
“Tengokin mama dong sesering mungkin, Roni,”
ujar mertuaku sambil tersenyum penuh arti.
“Iya, Ma,” ujarku sambil tersenyum pula.
Lalu aku pulang. Sejak saat itu hingga kini aku
selalu menyempatkan diri sebulan sekali untuk
datang ke rumah mertuaku, tentu saja setelah
aku di-SMS dahulu oleh mertua perempuanku.


Adult | GO HOME | Exit
1/1925
U-ON

inc Powered by Xtgem.com